Memulai usaha bukan hanya tentang punya modal dan semangat. Kamu juga perlu memahami berbagai istilah keuangan yang sering muncul dalam dunia bisnis. Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu bisa lebih mudah mengelola keuangan usaha dan membuat keputusan bisnis yang tepat.
Istilah Keuangan Dasar yang Wajib Diketahui
- Aset: Ini adalah semua hal yang memiliki nilai ekonomi dan dimiliki oleh usaha kamu. Mulai dari uang kas, peralatan, hingga gedung tempat usaha. Intinya, kalau bisa menghasilkan uang atau punya nilai jual, itu masuk kategori aset.
- Liabilitas: Gampangnya, ini adalah utang atau kewajiban keuangan yang harus dibayar. Bisa berupa cicilan pinjaman bank, utang ke supplier, atau gaji karyawan yang belum dibayar
- Ekuitas: Kalau kamu penasaran berapa nilai bersih usahamu, tinggal kurangi total aset dengan liabilitas. Hasilnya itulah yang disebut ekuitas atau modal bersih pemilik usaha.
- Pendapatan: Semua uang yang masuk ke kantong usaha dari aktivitas bisnis utama. Misalnya dari penjualan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
- Beban: Kebalikan dari pendapatan, ini adalah uang yang keluar untuk menjalankan usaha. Termasuk biaya sewa, listrik, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.
Baca Juga: Enam Softskill Yang Wajib Dikuasai Setiap Orang Jika Ingin Sukses.
Istilah Keuangan Lanjutan
- EBITDA: Singkatnya, ini adalah laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. EBITDA membantu kamu melihat seberapa sehat operasional bisnis tanpa dipengaruhi struktur keuangan dan kebijakan akuntansi.
- Amortisasi: Proses pengurangan nilai aset tidak berwujud secara bertahap, seperti hak paten atau merek dagang. Mirip dengan depresiasi, tapi khusus untuk aset yang tidak bisa dipegang.
- Arus Kas: Ini menggambarkan bagaimana uang mengalir masuk dan keluar dari usaha kamu. Ada tiga jenis: operasional (dari kegiatan utama bisnis), investasi (dari pembelian atau penjualan aset), dan pendanaan (dari pinjaman atau modal).
- ROI (Return on Investment): Seberapa menguntungkan investasi yang kamu lakukan. Dihitung dengan membandingkan keuntungan yang didapat dengan modal yang dikeluarkan.
- Margin Kotor: Persentase keuntungan dari setiap penjualan sebelum dikurangi biaya operasional. Semakin tinggi margin kotor, semakin baik kemampuan bisnis menghasilkan laba.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Skala Bisnis UMKM: Tips Sederhana untuk Memperbesar Usahamu!
Memahami istilah-istilah ini akan membantumu membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan berkomunikasi lebih efektif dengan partner bisnis, akuntan, atau bankir. Jangan ragu untuk terus belajar dan memahami lebih dalam tentang aspek keuangan bisnis.