Dalam dunia bisnis, pemasaran bukan sekadar soal promosi, tetapi juga strategi bagaimana menarik perhatian pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang. Salah satu framework yang terbukti efektif adalah One Page Marketing Plan dari Allan Dib. Framework ini membagi proses pemasaran ke dalam tiga tahap utama: Before (sebelum pelanggan membeli), During (saat pelanggan membeli), dan After (setelah pelanggan membeli).
Dengan memahami setiap tahap ini, Anda bisa merancang strategi pemasaran yang lebih terarah dan berdampak. Mari kita kupas lebih dalam setiap tahapnya!
1. Before: Mempersiapkan Fondasi Marketing
Tahap pertama adalah Before, yang berfokus pada bagaimana menarik perhatian calon pelanggan dan membuat mereka tertarik dengan produk atau layanan Anda.
Baca Juga: Trend Marketing di 2025: Kembali ke Dasar, Dominasi Video, dan Integrasi AI
A. Menentukan Target Market
Salah satu kesalahan terbesar dalam pemasaran adalah mencoba menjual ke semua orang. Padahal, semakin spesifik target pasar, semakin mudah menjangkau mereka.
Cara menentukan target market:
Demografi: Usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan
Geografi: Lokasi pelanggan potensial
Psikografi: Minat, kebiasaan, dan perilaku pelanggan
Jika Anda masih baru dalam bisnis, amati kompetitor untuk melihat siapa pelanggan mereka. Sesuaikan strategi Anda berdasarkan data yang ada.
Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Marketing Word of Mouth
B. Menentukan Pesan yang Tepat (Message to Target Market)
Setelah mengetahui siapa target pasar Anda, tentukan pesan yang akan menarik perhatian mereka.
Contoh:
Sebuah kursus online ingin menargetkan fresh graduate yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Pesan yang bisa digunakan adalah:
💡 "From Jobless to Endless Job Opportunities!"
Pesan ini jelas, spesifik, dan menjawab masalah utama target market.
Baca Juga: Marketing Cerdas 2025: Strategi Jitu untuk Menangkan Pasar
C. Memilih Media yang Tepat
Tidak semua media cocok untuk semua bisnis. Pilihlah saluran yang paling sering digunakan target pasar Anda.
Beberapa contoh media:
- Digital: Instagram, TikTok, YouTube, LinkedIn
- Offline: Billboard, brosur, event, dan radio
- Paid Ads: Instagram Ads, Google Ads
Jangan terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) dengan mencoba semua platform. Fokus pada beberapa yang paling efektif.
2. During: Mengubah Prospek Menjadi Pelanggan
Pada tahap ini, calon pelanggan mulai menunjukkan minat, dan tugas Anda adalah mengonversi mereka menjadi pembeli.
A. Lead Capture System (Menangkap Data Pelanggan)
Begitu seseorang tertarik dengan bisnis Anda, jangan biarkan mereka pergi begitu saja. Pastikan Anda memiliki sistem untuk menangkap data mereka, seperti:
✅ Formulir kontak di website
✅ Tautan WhatsApp di Instagram Bio
✅ Penawaran eBook atau webinar gratis
Contoh:
📩 “Download eBook gratis: Rahasia Sukses Bisnis Online! Tinggalkan email Anda di sini.”
B. Lead Nurturing System (Membangun Hubungan dengan Pelanggan)
Tidak semua calon pelanggan langsung membeli. Faktanya, hanya 3% yang siap membeli saat itu juga, sementara 97% lainnya masih butuh waktu.
Strategi nurturing yang bisa digunakan:
- WhatsApp Broadcast atau Grup WA
- Email Marketing dengan konten bermanfaat
- Event atau webinar berkala
Dengan tetap berkomunikasi, calon pelanggan akan mengingat brand Anda saat mereka siap membeli.
C. Sales Conversion Strategy (Mendorong Pelanggan untuk Membeli)
Agar calon pelanggan segera mengambil keputusan, gunakan strategi urgensi dan kelangkaan, seperti:
🔥 Promo terbatas waktu: “Diskon 50% hanya hari ini!”
🛒 Stok terbatas: “Tinggal 5 slot lagi!”
🎁 Bonus eksklusif: “Dapatkan eBook eksklusif untuk 10 pembeli pertama!”
3. After: Membangun Loyalitas dan Referral
Setelah seseorang menjadi pelanggan, tugas Anda belum selesai. Justru, tahap ini sangat penting untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai pelanggan (Customer Lifetime Value).
A. Memberikan Pengalaman Terbaik (World-Class Experience)
Pelanggan yang puas akan kembali dan bahkan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain. Pastikan produk dan layanan Anda memberikan pengalaman yang luar biasa.
Contoh:
✅ Restoran: Pelayanan ramah, makanan berkualitas, suasana nyaman
✅ Kursus Online: Akses mudah, mentor responsif, materi berkualitas
B. Meningkatkan Customer Lifetime Value
Strategi agar pelanggan terus kembali:
Program loyalitas: Cashback, poin reward
Diskon khusus pelanggan lama
Upselling & cross-selling: Menawarkan produk tambahan yang relevan
Misalnya, sebuah restoran Jepang memberikan voucher makan gratis setelah 5 kali kunjungan. Hal ini membuat pelanggan lebih sering datang kembali.
C. Mendorong Referral dan Word-of-Mouth Marketing
Pelanggan puas adalah aset berharga. Mereka bisa menjadi promotor bisnis Anda secara gratis melalui Word-of-Mouth Marketing atau Referral Program.
Cara mendorong referral:
📣 Berikan insentif: Komisi untuk setiap pelanggan baru yang mereka bawa
🌟 Minta review & testimoni: Tawarkan diskon untuk pelanggan yang menulis review positif
🎁 Kode referral: “Gunakan kode REF50 untuk diskon 50% dan ajak temanmu!”
Dengan strategi ini, pelanggan yang puas akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak pelanggan baru!
Menerapkan One Page Marketing Plan membantu Anda memahami perjalanan pelanggan dari awal hingga mereka menjadi pelanggan setia. Dengan strategi yang tepat, bisnis Anda bisa lebih efektif dalam menjangkau, mengonversi, dan mempertahankan pelanggan.
🚀 Mulailah dengan menentukan target market, buat pesan yang tepat, gunakan media yang efektif, bangun sistem lead capture, dan optimalkan pengalaman pelanggan agar mereka loyal dan mereferensikan bisnis Anda.
💡 Dengan strategi ini, Anda tidak hanya mendapatkan pelanggan, tetapi juga membangun bisnis yang bertahan lama!