Kabar menggembirakan datang dari Brasil! Indonesia akhirnya resmi bergabung sebagai anggota BRICS pada 6 Januari 2025. Tapi sebenarnya apa sih BRICS itu, dan kenapa bergabungnya Indonesia jadi berita besar?
BRICS adalah kelompok negara-negara ekonomi berkembang yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Dibentuk pada 2009, aliansi ini mewakili sekitar 40% populasi dunia dan 25% GDP global. Kelompok ini dibentuk untuk menyeimbangkan dominasi ekonomi Barat dan mendorong kerjasama antar negara berkembang.
Perjalanan Indonesia menuju keanggotaan BRICS dimulai sejak era Presiden Jokowi. Momentum penting terjadi saat beliau menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023. Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti ketidakadilan sistem ekonomi global dan pentingnya persatuan negara berkembang.
Baca Juga: Analis menunjuk The Fed penyebab IHSG Ambruk ke 6.900
"Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil. Gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah," ungkap Jokowi saat itu. Beliau menekankan pentingnya menolak diskriminasi perdagangan dan mendukung hilirisasi industri.
Meski sempat ada spekulasi Indonesia akan langsung bergabung setelah KTT tersebut, pemerintah memilih untuk berhati-hati. Menlu Retno Marsudi mengungkapkan bahwa meski semua menteri luar negeri BRICS mengajak Indonesia bergabung, pemerintah ingin mengkaji manfaatnya terlebih dahulu.
Sikap optimis juga ditunjukkan oleh Prabowo Subianto yang saat itu masih berstatus calon presiden. "Kalau nanti secara kepentingan ekonomi kita menguntungkan, ya why not kita join BRICS?" ujarnya dalam sebuah acara di CSIS pada November 2023.
Baca Juga: Gara-gara Sektor Ini, IHSG Gagal Lagi Balik ke 7.100
Dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS, negara kita kini berada dalam posisi strategis untuk ikut mereformasi tata kelola ekonomi global. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan dan memperjuangkan kepentingan negara berkembang di kancah internasional.